Rabu, 12 Juni 2013

Amankan BAB I DIDAN BOMAN



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya tidak ada agama yang mengajarkan kejahatan, namun sebaliknya semua agama mengajarkan kebaikan. Semua agama mendorong agar semua umat saling menolong, saling mengasihi satu dengan lainnya.  Kata kasih merupakan kata yang memiliki makna yang sangat luas, karena dapat ditafsirkan dalam berbagai perspektif tergantung dari sisi mana seseorang meninjaunya.[1]
Kasih merupakan satu hal yang sangat diinginkan oleh setiap manusia untuk dimiliki. Manusia diciptakan dengan daya dasar mencintai dan perlu dicintai.[2] Manusia berbeda dengan binatang yang hanya memiliki daya yang sangat dangkal yaitu naluri (instinct). Dengan kata lain binatang tidak mengerti apa makna dikasihi dan mengasihi.
Di dalam ruang lingkup agama, kasih merupakan salah satu ajaran yang sangat penting. Seperti yang penulis paparkan di atas,  pada dasarnya semua agama mengajarkan umatnya untuk melakukan kebaikan atau kasih. Tidak ada satu agamapun yang mengajarkan kejahatan, namun sebaliknya semua agama mengajarkan kasih kepada penganut agama tersebut. Kasih tersebut bisa berbentuk menolong sesama manusia, memperdulikan sesamanya bahkan berkorban terhadap sesamanya manusia. Bentuk-bentuk kebaikan tersebut adalah wujud tindakan kasih dari dalam diri seseorang. Namun setiap agama memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengaplikasikan kasih yang dipahaminya.
Kasih, khususnya dalam konteks ajaran agama, tentu hal ini tidak terlepas dari tokoh tertentu atau pendiri yang terlebih dahulu memproklamirkan ajaran tersebut. Sebab tidak mungkin suatu agama ada dengan sendirinya tanpa ada seseorang yang memberikan ajaran terhadap orang-orang yang mau menerimanya. Adapun yang penulis maksudkan tokoh dalam hal ini ialah tokoh agama Buddha yaitu Sidharta Gautama dan tokoh agama Kristen yaitu Yesus Kristus. Kedua tokoh tersebut sama-sama memberikan pengajaran tentang kasih.
Penulis melakukan pengamatan terhadap kedua agama tersebut. Bagi penulis ini adalah hal yang menarik untuk dipelajari, sebab kasih merupakan suatu hal yang sangat diperlukan oleh manusia. Kasih harus dikembangkan dan lakukan, baik dalam kehidupan sosial, terlebih lagi dalam kehidupan spiritual, dimana manusia harus mengasihi Tuhannya.
Dalam Kitab Tripitaka Dharmapada Gandhari 280-281 mengajarkan tentang kasih sebagai berikut:
“Menaklukkan kemarahan dengan ketidakmarahan, menaklukkan kejahatan dengan kebajikan, menaklukkan kekikiran dengan pemberian, menaklukkan kebohongan dengan kebenaran, ”Dhammapada 223 “Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan. Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati, dan kalahkan kebohongan dengan kejujuran.”
Dalam Injil Lukas 6:27-30; 35-36 dengan jelas Yesus mengajarkan kasih kepada sesama, bahkan kepada orang yang membenci, sebagai berikut:
“Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;  mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."[3]

Berdasarkan kutipan ayat-ayat di atas, baik agama Buddha maupun agama Kristen sama-sama  mengajarkan kasih. Dalam hal ini penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian terhadap kedua agama tersebut mengenai konsep ajaran kasih.
Penelitian ini tidak bermaksud untuk mengadu domba kedua ajaran agama tersebut, melainkan untuk memahami mengenai apa yang sesungguhnya dipahami baik oleh agama Kristen maupun agama Buddha tentang kasih. Selain itu juga menolong orang-orang Kristen untuk memahami orang-orang Buddha dengan lebih baik termasuk dalam hal perbedaan-perbedaan  yang terdapat dalam Buddha dan Kristen.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan di atas, penulis terdorong untuk menyusun penulisan  skripsi ini mengenai pemahaman tentang ajaran kasih menurut agama Buddha dan Kristen.



B.     Rumusan Masalah
Untuk mempermudah penulis dalam proses penulisan skripsi ini, maka penulis membuat  rumusan-rumusan pokok pembahasan sebagai berikut.
1.    Apakah yang dimaksud dengan kasih dalam Buddha dan Kristen?
2.    Bagaimanakah persamaan dan perbedaan ajaran tentang kasih menurut  Buddha dan Kristen?


C.    Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian harus memiliki tujuan yang jelas. Demikian pula halnya dengan penelitian yang penulis lakukan dalam penulisan skripsi ini. Penulis memiliki beberapa tujuan yaitu:
1.    Untuk menjelaskan pemahaman tentang kasih
2.    Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan  kasih dalam Buddha dan Kristen.


D.    Pentingnya Penelitian
            Adapun pentingnya penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1.      Memberi penjelasan kepada orang-orang Kristen agar dapat lebih memahami makna kasih dari sudut pandang orang Buddha dan dapat mengasihi serta menjalin hubungan yang baik sebagai sesama.
2.      Memberikan pemahaman kepada penulis tentang ajaran kasih menurut perspektif agama Buddha, dengan tujuan agar penulis dapat memahami perbedaan dan persamaan, bahkan untuk mengetahui implementasi ajaran kasih dalam agama Buddha dan Kristen.


E.     Ruang Lingkup Penelitian
Agar penulisan skripsi ini tidak menjadi terlalu luas, maka penulis membuat batasan-batasan dalam materi yang akan dibahas, yaitu tentang ajaran kasih menurut Buddha dan Kristen

F.     Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh saumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan idiologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.[4] Penelitian dalam penulisan ini adalah metode komparatif atau metode perbandingan, yaitu metode yang menyoroti teks dengan membandingkan atau mempertentangkannya dengan bagian-bagian lain dari data.[5]
Menurut Winarno Surahmad, studi komparatif adalah penyelidikan yang berusaha mencari pemecahan masalah-masalah analisa tentang perhubungan-perhubungan sebagai akibat yakni yang meneliti faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan yang ditelit, dan membandingkan satu faktor dengan faktor lain.[6]
Metode ini bertujuan untuk menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan dari beberapa objek yang diamati. Menurut Mc Milan dan Schumacher, secara umum penelitian memiliki dua tujuan, yaitu: untuk menggambarkan dan mengungkapkan, menggambarkan dan menjelaskan. Makna lain yang hampir sama dengan pernyataan tersebut, menguji atau memahami, dan menemukan atau mengembangkan.[7]
Jadi metode kompatif adalah penyelidikan dengan cara membandingkan bagian-bagian yang diteliti untuk mencari pemecahan masalah yang berhubungan yang diteliti.

1.    Langkah-langkah penelitian
a)                                              Prosedur Pengumpulan Data
                    i.                                                              Perencanaan
Perencanaan ini meliputi perumusan dan pembatasan masalah serta merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diarahkan pada kegiatan pengumpulan data.[8] Yang menjadi perumusan dan pembatasan masalah penelitian ialah bagaimana kasih dari perspektif agama Buddha dan Kristen.

             ii.                                                                 Pengumpulan Data
Judul skripsi ini adalah Kasih Dari Perspektif Agama Buddha Dan Kristen Sebuah Studi Komparatif. Setelah judul disetujui maka penulis mulai mengumpulkan data. Pengumpulan data adalah prosedur yang sitematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan, atau suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian.[9]
Berdasarkan judul yang telah disetujui di atas, maka pengumpulan data ini dilakukan dengan cara studi kepustakaan yaitu mengumpulkan dan mempelajari berbagai buku dan literatur yang berhubungan dengan pokok bahasan. Untuk memperoleh data-data yang akurat, penulis menggali informasi-informasi yang penting dan berkaitan dengan pembahasan dari sumber-sumber yang jelas, seperti buku-buku teologi, buku-buku yang berkaitan dengan agama Buddha, majalah, serta internet, yang berkaitan dengan judul yang dibahas dan pendukung lainnya yang dapat dijadikan refrensi. Data tersebut kemudian disesuaikan dengan pokok masalah yang akan diteliti, dengan tujuan untuk memudahkan penulisan.

      iii.          Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menyeleksi dan mengolah data tersebut yang sesuai dengan pembahasan. Untuk mengolah data yang telah terkumpul, penulis menggunakan teknik deskriptif-analisis, dimana dalam memaparkan pokok pembahasan, penulis mencari data-data dan menganalisa data-data tersebut, menyusun dan menginterpretasikannya menjadi suatu gambaran yang jelas dan sitematis.

           iv.                                                                 Analisa Data
Nazir mengatakan, “analisa adalah pengelompokan, membuat suatu urutan serta menyingkat data sehingga mudah untuk dibaca”.[10] Jadi prosedur analisa data yang dimaksud adalah cara menyelidiki data yang berhubungan dengan judul skripsi. Kemudian menguraikan bagian-bagian informasi di dalamnya secara sistematis dan logis, sehingga mudah untuk dipahami.

        v.          Penarikan Kesimpulan
Dalam menarik kesimpulan, penulis menggunakan cara induktif. Menurut Arikunto, metode induktif adalah metode untuk menarik kesimpulan berdasarkan premis-premis khusus kemudian menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dan logis.[11]


G.    Definisi Istilah
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dalam skripsi ini, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah  yang ada dalam judul skripsi ini. Istilah-istilah  yang akan penulis jelaskan adalah sebagai berikut:

1.             Studi
Istilah studi memiliki pengertian: belajar atau mempelajari sesuatu, menelaah maupun mengkaji.[12] Sedangkan menurut Kamus Basar Bahasa Indonesia studi berarti kajian, telaah, penelitian, penyelidikan ilmiah.[13] Jadi yang dimaksud dengan studi dalam skripsi ini adalah penelitian yang dilakukan secara cermat mengenai pemahaman kasih menurut Kristen dan Buddha.

2.             Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.[14]
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.[15]
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misalnya Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige dan lain sebagainya.[16]
Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri, yaitu: menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan
Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama.
Melalui definisi di atas, maka agama yang dimaksudkan oleh penulis adalah, kepercayaan yang dipeluk oleh umat Kristen dan Buddha.

3.             Perspektif
Menurut Leonardo da Vinci, perspektif adalah sesuatu yang alami yang menampilkan yang datar menjadi relative, dan yang relative menjadi datar. Perspektif adalah suatu system matematikal untuk memproyeksikan bidang tidak dimensi ke dalam bidang dua dimensional, seperti kertas atau kanvas. Kata “perspektif” berasal dari bahasa Italia, “prospettiva” yang berarti “gambar pandangan”. Konstruksi perspektif memungkinkan seseorang menggambar sebuah benda atau ruang secara nyata di atas sebuah bidang datar (bidang gambar) atau untuk memperjelas sebuah rencana yang telah digambarkan secara proyeksi geometri (tampak atas, depan dan samping).[17]
Jadi, perspektif yang dimaksudkan oleh penulis adalah, mengenai gambaran kasih dari sudut pandang agama Kristen dan Buddha secara jelas.

4.             Komparatif
Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.[18] Pada penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda.
Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.
Jadi peneitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan studi komparatif adalah mengkaji suatu hal dengan melakukan perbandingan agar menemukan hal yang mendasar dari Kristen dan Buddha.


H.    Sistimatika Penulisan

Sistematika penulisan ini berrjumlah lima bab, masing-masing bab mempunyai hubungan yang erat dan tidak bisa dipisahkan, mengingat satu sama lainnya bersifat integral komprehensif. Sistematika tersebut sebagai berikut:
Bab pertama berisi pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah; rumusan permasalahan; tujuan dan manfaat penelitian;  metode penelitian; sistematika penulisan. Dalam bab pertama ini tampak penggambaran isi skripsi secara keseluruhan namun dalam satu kesatuan yang ringkas dan padat guna menjadi pedoman untuk bab kedua, ketiga, keempat dan kelima.
Bab kedua berisikan agama Buddha yang meliputi; sejarah agama Buddha, Inti ajaran Buddha, Konsep Buddha tentang ajaran kasih, jenis-jenis kasih di dalam agama Buddha.
Bab ketiga berisikan agama Kristen yang meliputi; sejarah Kekristenan, Sistem kepercayaan Kristen, pandangan Kristen tentang ajaran kasih, jenis-jenis kasih.

Bab keempat merupakan analisis data yang berisi tentang persamaan dan perbedaan ajaran kasih Kristen dan Buddha;
Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.
Dengan demikian keseluruhan isi skripsi ini bisa tergambar secara jelas dan padu antara bagian satu dengan bagian lainnya merupakan mata rantai yang tidak dapat dipisahkan.


[1]  Robert Morneau,  Berikan Daku Hati Yang Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010), 22
[2]  Stephen Tong, Yesus Kristus Juruselamat Dunia (Surabaya: Momentum, 2005), 20
[3] _________Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Jakarta: Gandum Mas dan Lembaga Alkitab Indonesia1994), 89
[4] Nana Syaodih sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja   Rosdakarya,2008), 52
[5] Andreas B. Subagyo, Pengantar Risert Kuantitatif Dan Kualitatif (Bandung: Kalam Hidup, 2004), 44
[6] Surahmad Winarno, Metode Research (Bandung: Balai Pustaka, 2008), 87
[7] Nana Syaodih sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2008), 96
[8]  Ibid, 114
[9] Mohammad Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1995), 211
[10] Ibid, 145
[11] Suharmi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), 26
[12]   John M. Echols, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), 131
[13]  _______, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), 860
[14] Ibid
[15]  Robert John Ackermann, Agama Sebagai Kritik (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997), 9
[16] Ibid
[17]  ttp://id.shvoong.com/humanities/arts/2288660-gambar-perspektif/#ixzz2MT4JONQn, diunduh 17 April 2013
[18] John M. Echols, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 1993), 563

Tidak ada komentar:

Posting Komentar