Selasa, 19 Februari 2013

CARA/BENTUK BERPIKIR GEMBALA SIDANG DALAM MENGHADAPI JEMAAT YANG MELAKUKAN PERZINAHAN (BERPIKIR POSITIF)



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar belakang masalah
Mungkin saat ini kita sudah tidak asing dengan kata perzinahan. Beberapa saat yang lalu dunia intertaiment di Indonesia di hebohkan dengan kemunculan video panas. Karena diduga didalam video tersebut adalah salah penyanyi terkenal di Indonesia. Setelah video ini beredar, tidak sedikit orang yang menjadi hakim atas kejadian tersebut. mungkin bisa jadi diantara orang yang menghakimi tersebut adalah seorang hamba Tuhan (gembala sidang). Hal ini dikarenakan pola pikir manusia yang berbeda-beda, ada yang berpikir positif dan ada pula yang berpikir negative
            Berpikir positif sangat perlu dimiliki oleh semua orang, terlebih lagi seorang pemimpin. Dalam hal ini yang lebih ditekankan bagi pemimpin Kristen/gembala sidang. Karena menjadi seorang gembala sidang, tidak jarang akan menhadapi masalah dalam pelayanan kususnya dalam hal perzinahan seperti kasus diatas. Oleh sebab itu seorang pemimpin Kristen/Gembala Sidang perlu memiliki cara atau bentuk berpikir positif dalam menghadapi masalah perzinahan tersebut. Dalam paper ini penulis mencoba berusaha untuk memaparkan cara berpikir positif seorang Gembala Sidang dalam menghadapi jemaat yang melakukan perzinahan.
2.      Alasan pemilihan judul
Karena dalam kepemimpian seorang Gembala Sidang dalam sebuah gereja dituntut untuk menjadi pemimpin yang benar – benar dapat menjadi solusi bagi setiap persoalan dalam jemaat. Khususnya untuk memberi solusi bagi sebuah kasus perzinahan yang besar kemungkinan juga terjadi pada anggota jemaat yang dipimpinnya. Akan tetapi, banyak hamba Tuhan khususnya gembala sidang yang tidak berpikir positif dalam menyelesaikan masalah tersebut. Jadi, alasan penulis memilih judul adalah supaya setiap hamba Tuhan khususnya gembala siding dapat memiliki pemikiran yang positif dalam menghadapi  kasus Perzinahan.
3.      Batasan masalah
Penulis membatasi masalah dalam penulisan paper ini yakni
CARA/BENTUK BERPIKIR GEMBALA SIDANG DALAM MENGHADAPI JEMAAT YANG MELAKUKAN PERZINAHAN (BERPIKIR POSITIF)
\





                                                     


BAB II
CARA/BENTUK BERPIKIR GEMBALA SIDANG DALAM MENGHADAPI JEMAAT YANG MELAKUKAN PERZINAHAN
(BERPIKIR POSITIF)


A.    Pengertian Berpikir Positif
Dalam diri seseorang terdapat dua sisi yaitu berpikir positif dan negatif.[1] Berpikir positif adalah meletakkan semua hal yang terjadi pada diri sendiri maupun hubungan dengan orang lain. Mengapa beripikir positif itu hebat, Berpikir positif memiliki dampak dan pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Saat kita mulai berpikir positif, kekuatan besar datang mengimbangi cara berpikir kita untuk tetap melakukan hal-hal baik dengan cara yang baik. Dengan berpikir positif, kita akan terhindar dari dampak kehidupan yang buruk. 

B.     Apa Kata Alkitab Tentang Hal Berpikir

Didalam Alkitab juga tidak sedikit berbicara mengenai hal berpikir. Salah satunya ialaha didalam Fil 4:8-9. Didalam ayat ini membahas kurang lebih 8 hal ; berpikir benar, memikirkan hal yang mulia, hal adil, hal yang suci, hal yang manis, hal yang sedap didengar, hal kebajikan, hal yang patut dipuji. Dengan kata lain ayat inipun sedang memberi perintah supaya kita semua berpikir positif.
Selain itu hal yang perlu dimasukkan kedalam pikiran ialah (hal yang benar) bahasa Yunani ; ALETHEIA[2]. Kata pikirkanlah dalam bahasa Yunani adalah LOGIZESTHE dan kata inia ada dalam bentuk present imperative (kata perintah dalam bentuk present/sekarang).[3] Jadi ternyata jika pikiran kita benar (positif), maka hidup kita juga akan mendapatkan hal2 yang benar.

C.    Pengertian Hamba Tuhan / Gembala sidang
Menurut Radikson Samosir, Hamba Tuhan adalah orang yang taat melakukan perintah Tuhan dalam hidupnya sehari – hari, mengenal Tuhan secara pribadi, doa – doanya mempunyai kuasa, sehingga apabila ia berdoa, maka sorga segera mengabulkan doa – doanya.[4]
Menurut Ensiklopedi Alkitab, Ada dua macam gembala dalam Alkitab. Pertama, orang yg menggembalakan ternak. Kedua, orang yg mengasuh dan membina manusia, yaitu gembala yg bersifat ilahi maupun fana. Terhadap keduanya kata pujian atau celaan adalah sama. Kata Ibrani dalam bentuk partisipium ialah ro'eh, kata Yunani poimen. Asuhan terhadap sesama makhluk fana bisa bersifat politik atau rohani. Para raja dan penguasa berulang-ulang disebut gembala oleh Homer dan penulis-penulis lain di luar Alkitab (Iliad, 1:263, 2:243, dst). Pemakaian cara demikian dalam kiasan yg lebih mendalam menonjol pada Yeh 34[5]. Jadi, seorang hamba Tuhan (Gembala sidang) ialah orang yang melayani Tuhan dengan cara memimpin beberapa orang/jemaat, sebagai bentuk pegabdian terhadap Tuhan yang telah memanggilnya.

D.    Cara/bentuk berpikir positif Gembala Sidang dalam menghadapi Jemaat yang melakukan PerzinahanTop of FormBentuk
Untuk mengetahui apakah seorang gembala sidang yang berpikir positif dalam menyelesaikan masalah, ada beberapa contoh. Misalnya masalah pribadi, disaat seseorang mengalami penderitaan terhadap kehidupan sebagai pribadi, dihadapkan pada perasaan kesal, marah, sedih. Di sinilah seseorang menunjukkan sikap terhadap sebuah masalah pribadi. Apakah dia memilih untuk berpikir positif atau negatif. Jika dia memilih berpikir negatif, maka sikapnya akan merasa kesal, marah dan sedih atas penderitaan yang dia terima. Alhasil kita tidak memecahkan masalah melainkan memperumit dan tentunya tidak akan bertemu dengan jalan keluar. Ketika memilih untuk berpikir positif, maka yang terjadi adalah sebuah penerimaan atas masalah yang kita alami dan merasa harus memperbaiki sesegera mungkin dengan jalan terbaik. Tidak ada rasa sedih, putus asa di dalamnya. Dengan sendirinya, kita akan merasa kuat menghadapi derita ataupun cobaan yang menerpa. 
Contoh Kasus : Ibu Trisno (Bukan nama sesungguhnya) putus harapan menghadapi masa depannya. Hanny (juga bukan nama sebenarnya), gadis remajanya yang masih duduk di kelas tiga SMP hamil. Tak ada yang mengaku sebagai ayah si bayi. Ibu sudarmo mengkawatirkan masa depan putrinya, masa depan bayi yang tidak akan mengenali siapa ayahnya, dan sanksi yang akan dijatuhkan masyiarakat, karena yang dilakukan hanny sangat mengganggu keselarasan (Bils. Jawa ; rukun) dengan masyiarakat. Ia sangat malu bila nama baiknya dan keluarganya akan ternodai. Orang jawa memiliki perasaan yang sangat mendalam tentang pendapat orang terhadap dirinya (dalam bahasa jawa ini disebut rumangsan). Yang menjadi pertanyaan, apa yang diperlukan Hanny dan ibunya supaya dapat lepas dari masalahnya? (Dikutip dari makalah Teologi Kontekstual ; Bp. Claudius Budianto, M,Si)
Contoh yang lain yang lebih sempurna ialah kasus perempuan samaria yang hendak dilempari oleh orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat dalam Yohanes 8:1-11.  2000 tahun yang lalu, beberapa ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi datang kepada Yesus dan murid-murid-Nya yang sedang berkemah di bukit Zaitun dan membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau? Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan."
Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang. Itulah yang Yesus lakukan kepada seorang perempuan berzinah! Dia tidak ikut melempari perempuan itu dengan batu seperti apa yang tertulis di ajaran yang berlaku saat itu, tapi justru menunjukkan kasih-Nya. Dari cerita ini dapat kita ambil sebuah pembelajaran yang sangat baik mengenai cara Tuhan Yesus dalam berfikir. Yesus tidak berpikir seperti orang-orang farisi pada umumnya (berpikir negative) namun Dia memilih umtuk berpikir positif. Demikian juga halnya dengan seorang pemimpin (Hamba Tuhan), dalam kepemimpinannya. Tentunya sebagai seorang hamba Tuhan (Gembala siding) yang memimpin anggota jemaatnya, tidak jarang menghadapi hal yang serupa dengan kasus diatas. Tentunya sebagai seorang pemimpin harus memiliki cara berpikir seperti Yesus (berpikir Positif).

E.     Bagaimanakah bentuk/tindakan Gembala Sidang Yang berpikir positif

Sebagai acuan, Penulis mengambil beberapa contoh berpikir positif  yang yang dilakukan oleh Yesus Saat menghadapi kasus seorang perempuan yang  kedapatan melakukan perzinahan ( Yoh 7 : 53 – 8 : 1 – 11).
1.      Tidak menghakimi
Tugas seorang gembala sidang bukanlah untuk menghakimi anggota jemaat yang dipimpinnya. Akan tetapi, seorang gembala sidang harus berpikir dan bertidak seperti Tuhan Yesus.
2.      Membebaskan dari masalah (Memberi Solusi)
Seorang gembala sidang harus mampu memberikan solusi yang terbaik bagi jemaat yang terlibat dalam kasus perzinahan.
3.      Berpikir Bijaksana (Berhikmat)
Berpikir yang bijaksana adalah berpikir yang mampu seimbang dalam mengatasi masalah tersebut. dalam cerita seorang perempuan yang berzinah tersebut, pemikiran Yesus yang bijaksana adalah Yesus tidak mendukung ataupun menjatuhkan salah satu pihak dari ahli taurat maupun seorang perempuan tersebut.






F.     Mengapa Seorang Hamba Tuhan Perlu  Berpikir Positif
Sikap mencerminkan kepribadian seseorang, dan pikiran memberi peran yang besar terhadap sikap seseorang. Itulah mengapa berpikir positif membuat perbedaan besar dalam hidup seseorang. Sikap yang baik dimulai dengan berpikir positif. Berpikir positif memiliki peran penting dalam pembentukkan diri tiap individu.[6]  Selain untuk menolong orang yang sedang menghadapi kasus perzinahan, ada manfaat lain dari berpikir positif.
Berikut ini beberapa manfaat dari berpikit positif :
1.      Mengatasi stres
Berpikir positif membantu mengatasi situasi stres, mengabaikan pikiran negatif, mengganti pikiran pesimis menjadi optimis, mengurangi kecemasan dan mengurangi stres. Ketika mengembangkan sikap positif, kita bisa mengontrol hidup dengan baik
2.      Menjadi lebih sehat
Pikiran kita secara langsung mempengaruhi tubuh dan bagaimana cara bekerjanya. Ketika kita mengganti pikiran negatif dengan ketenangan, kepercayaan dan kedamaian, bukannya dengan kebencian, kecemasan, dan kekhawatiran, maka kita akan merasakan kesejahteraan. Dan ini berarti kita tidak mengalami gangguan saat tidur, tidak merasakan ketegangan otot, kecemasan, dan kelelahan. Orang-orang yang berpikir negatif lebih mudah terkena depresi
3.      Percaya diri
Dengan berpikir positif, maka kita lebih percaya diri dan tidak suka  menjadi orang lain. Jika tidak percaya diri, kita tidak akan pernah mendapatkan kehidupan yang lebih baik
4.      Bisa mengambil keputusan yang benar
Berpikir positif mencegah kita memilih keputusan yang salah atau melakukan hal yang bodoh yang kemudian menjadi penyesalan. Berpikir positif membuat kita  memilih keputusan dengan cepat.
5.      Meningkatkan fokus
Menggunakan pikiran positif membantu untuk lebih fokus saat menghadapi masalah. Berpikir negatif akan membuang-buang waktu dan energi
6.      Bisa mengatur waktu lebih baik
Dengan meningkatnya fokus serta kemampuan membuat keputusan yang lebih baik, kehidupan kita akan lebih terorganisir. Ini akan membantu dalam mendapatkan lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan orang yang kita cintai

7.      Lebih sukses dalam hidup
Sikap positif tak hanya bisa meningkatkan fokus dan lebih bisa mengatur waktu dengan baik, tetapi mengarahkan kita pada kebahagian dan keberhasilan saat mengubah hidup
8.      Memiliki banyak teman
Ketika berpikir positif, kita akan menarik perhatian orang-orang dan ketika orang-orang tersebut dekat dengan kita, mereka akan merasa nyaman
9.      Menjadi pemberani
Ketakutan berasal dari pikiran negatif. Menjadi pemikir positif menghilangkan rasa takut. Keberanian berasal dari kenyataan bahwa ketika tetap positif kita akan tahu bahwa apapun yang terjadi dalam hidup, kita dapat menghadapinya
10.  Hidup lebih bahagia
Percaya diri merupakan suatu fakta bahwa kita bahagia menjadi diri sendiri dan tidak mencoba untuk menjadi orang lain. Jika memiliki semangat berpikir positif, kita akan selalu mengantisipasi hidup bahagia, damai, tawa, kesehatan yang baik dan kesuksesan finansial.

BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa Dalam diri seseorang terdapat dua sisi yaitu berpikir positif dan negatif. Berpikir positif adalah meletakkan semua hal yang terjadi pada diri sendiri maupun hubungan dengan orang lain. Memiliki pikiran positif sanagat hebat. Mengapa beripikir positif itu hebat, Berpikir positif memiliki dampak dan pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Saat kita mulai berpikir positif, kekuatan besar datang mengimbangi cara berpikir kita untuk tetap melakukan hal-hal baik dengan cara yang baik. Dengan berpikir positif, kita akan terhindar dari dampak kehidupan yang buruk. 
Selain hal itu, alkitab juga memerintahkan supaya kita berpikir positif, kususnya bagi para pemimpin/gembala sidang. Karena tidak menutup kemungkinan seorang gembala akan mengahapi kasus-kasus seperti ini juga. Oleh sebab itu, sebagaimana Yesus yang telah memberikan contoh yang baik dalam berpikir positif. Dan hal ini pula yang menjadi acuan baik untuk kita, secara kusus bagi para gembala yang menghadapi kasus yang serupa. Jadi, berpikir positif sangat berguna. Selain untuk diri sendiri juga sangat penting dalam menghadapapi sebuah kasus perzinahan.










Daftar Pustaka
_______Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang; Gandum Mas, 2000).
Claudiu Budianto, Makalah Perkuliahan Teologi Kontekstual
_______Diktat Psikologi Umum
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini , Jilid I & II (Jakarta; Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2002)
Hasan Sutant. Inter Linier PB Jilid I & II (Jakarta; LAI, 2006)
Zain-Badudu, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Sinar Harapan, 1994)
Google :
Artikel golgoota_ministry@yahoo.com (Berpikir Positif)
www.http://annida-online.com/artikel-4588-10-keuntungan-berfikir-positif-.html, di unduh pada hari sabtu tanggal 05 mei 2012. Pk 22;00 wib
www.Wikipedia.com/ Bepikir Positif



[1] Diktat Psikologi Umum
[2] Hasan Susanto, Interlinier PB (Jakarta: LAI, 2006) halm 1062
[3] Kamus Bahasa Yunani
[5] Ensiklopedi Alkitab
[6] www.http://annida-online.com/artikel-4588-10-keuntungan-berfikir-positif-.html, di unduh pada hari sabtu tanggal 05 mei 2012. Pk 22;00 wib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar