Selasa, 19 Februari 2013

CARA/BENTUK BERPIKIR GEMBALA SIDANG DALAM MENGHADAPI JEMAAT YANG MELAKUKAN PERZINAHAN (BERPIKIR POSITIF)



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar belakang masalah
Mungkin saat ini kita sudah tidak asing dengan kata perzinahan. Beberapa saat yang lalu dunia intertaiment di Indonesia di hebohkan dengan kemunculan video panas. Karena diduga didalam video tersebut adalah salah penyanyi terkenal di Indonesia. Setelah video ini beredar, tidak sedikit orang yang menjadi hakim atas kejadian tersebut. mungkin bisa jadi diantara orang yang menghakimi tersebut adalah seorang hamba Tuhan (gembala sidang). Hal ini dikarenakan pola pikir manusia yang berbeda-beda, ada yang berpikir positif dan ada pula yang berpikir negative
            Berpikir positif sangat perlu dimiliki oleh semua orang, terlebih lagi seorang pemimpin. Dalam hal ini yang lebih ditekankan bagi pemimpin Kristen/gembala sidang. Karena menjadi seorang gembala sidang, tidak jarang akan menhadapi masalah dalam pelayanan kususnya dalam hal perzinahan seperti kasus diatas. Oleh sebab itu seorang pemimpin Kristen/Gembala Sidang perlu memiliki cara atau bentuk berpikir positif dalam menghadapi masalah perzinahan tersebut. Dalam paper ini penulis mencoba berusaha untuk memaparkan cara berpikir positif seorang Gembala Sidang dalam menghadapi jemaat yang melakukan perzinahan.
2.      Alasan pemilihan judul
Karena dalam kepemimpian seorang Gembala Sidang dalam sebuah gereja dituntut untuk menjadi pemimpin yang benar – benar dapat menjadi solusi bagi setiap persoalan dalam jemaat. Khususnya untuk memberi solusi bagi sebuah kasus perzinahan yang besar kemungkinan juga terjadi pada anggota jemaat yang dipimpinnya. Akan tetapi, banyak hamba Tuhan khususnya gembala sidang yang tidak berpikir positif dalam menyelesaikan masalah tersebut. Jadi, alasan penulis memilih judul adalah supaya setiap hamba Tuhan khususnya gembala siding dapat memiliki pemikiran yang positif dalam menghadapi  kasus Perzinahan.
3.      Batasan masalah
Penulis membatasi masalah dalam penulisan paper ini yakni
CARA/BENTUK BERPIKIR GEMBALA SIDANG DALAM MENGHADAPI JEMAAT YANG MELAKUKAN PERZINAHAN (BERPIKIR POSITIF)
\





                                                     


BAB II
CARA/BENTUK BERPIKIR GEMBALA SIDANG DALAM MENGHADAPI JEMAAT YANG MELAKUKAN PERZINAHAN
(BERPIKIR POSITIF)


A.    Pengertian Berpikir Positif
Dalam diri seseorang terdapat dua sisi yaitu berpikir positif dan negatif.[1] Berpikir positif adalah meletakkan semua hal yang terjadi pada diri sendiri maupun hubungan dengan orang lain. Mengapa beripikir positif itu hebat, Berpikir positif memiliki dampak dan pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Saat kita mulai berpikir positif, kekuatan besar datang mengimbangi cara berpikir kita untuk tetap melakukan hal-hal baik dengan cara yang baik. Dengan berpikir positif, kita akan terhindar dari dampak kehidupan yang buruk. 

B.     Apa Kata Alkitab Tentang Hal Berpikir

Didalam Alkitab juga tidak sedikit berbicara mengenai hal berpikir. Salah satunya ialaha didalam Fil 4:8-9. Didalam ayat ini membahas kurang lebih 8 hal ; berpikir benar, memikirkan hal yang mulia, hal adil, hal yang suci, hal yang manis, hal yang sedap didengar, hal kebajikan, hal yang patut dipuji. Dengan kata lain ayat inipun sedang memberi perintah supaya kita semua berpikir positif.
Selain itu hal yang perlu dimasukkan kedalam pikiran ialah (hal yang benar) bahasa Yunani ; ALETHEIA[2]. Kata pikirkanlah dalam bahasa Yunani adalah LOGIZESTHE dan kata inia ada dalam bentuk present imperative (kata perintah dalam bentuk present/sekarang).[3] Jadi ternyata jika pikiran kita benar (positif), maka hidup kita juga akan mendapatkan hal2 yang benar.

C.    Pengertian Hamba Tuhan / Gembala sidang
Menurut Radikson Samosir, Hamba Tuhan adalah orang yang taat melakukan perintah Tuhan dalam hidupnya sehari – hari, mengenal Tuhan secara pribadi, doa – doanya mempunyai kuasa, sehingga apabila ia berdoa, maka sorga segera mengabulkan doa – doanya.[4]
Menurut Ensiklopedi Alkitab, Ada dua macam gembala dalam Alkitab. Pertama, orang yg menggembalakan ternak. Kedua, orang yg mengasuh dan membina manusia, yaitu gembala yg bersifat ilahi maupun fana. Terhadap keduanya kata pujian atau celaan adalah sama. Kata Ibrani dalam bentuk partisipium ialah ro'eh, kata Yunani poimen. Asuhan terhadap sesama makhluk fana bisa bersifat politik atau rohani. Para raja dan penguasa berulang-ulang disebut gembala oleh Homer dan penulis-penulis lain di luar Alkitab (Iliad, 1:263, 2:243, dst). Pemakaian cara demikian dalam kiasan yg lebih mendalam menonjol pada Yeh 34[5]. Jadi, seorang hamba Tuhan (Gembala sidang) ialah orang yang melayani Tuhan dengan cara memimpin beberapa orang/jemaat, sebagai bentuk pegabdian terhadap Tuhan yang telah memanggilnya.

D.    Cara/bentuk berpikir positif Gembala Sidang dalam menghadapi Jemaat yang melakukan PerzinahanTop of FormBentuk
Untuk mengetahui apakah seorang gembala sidang yang berpikir positif dalam menyelesaikan masalah, ada beberapa contoh. Misalnya masalah pribadi, disaat seseorang mengalami penderitaan terhadap kehidupan sebagai pribadi, dihadapkan pada perasaan kesal, marah, sedih. Di sinilah seseorang menunjukkan sikap terhadap sebuah masalah pribadi. Apakah dia memilih untuk berpikir positif atau negatif. Jika dia memilih berpikir negatif, maka sikapnya akan merasa kesal, marah dan sedih atas penderitaan yang dia terima. Alhasil kita tidak memecahkan masalah melainkan memperumit dan tentunya tidak akan bertemu dengan jalan keluar. Ketika memilih untuk berpikir positif, maka yang terjadi adalah sebuah penerimaan atas masalah yang kita alami dan merasa harus memperbaiki sesegera mungkin dengan jalan terbaik. Tidak ada rasa sedih, putus asa di dalamnya. Dengan sendirinya, kita akan merasa kuat menghadapi derita ataupun cobaan yang menerpa. 
Contoh Kasus : Ibu Trisno (Bukan nama sesungguhnya) putus harapan menghadapi masa depannya. Hanny (juga bukan nama sebenarnya), gadis remajanya yang masih duduk di kelas tiga SMP hamil. Tak ada yang mengaku sebagai ayah si bayi. Ibu sudarmo mengkawatirkan masa depan putrinya, masa depan bayi yang tidak akan mengenali siapa ayahnya, dan sanksi yang akan dijatuhkan masyiarakat, karena yang dilakukan hanny sangat mengganggu keselarasan (Bils. Jawa ; rukun) dengan masyiarakat. Ia sangat malu bila nama baiknya dan keluarganya akan ternodai. Orang jawa memiliki perasaan yang sangat mendalam tentang pendapat orang terhadap dirinya (dalam bahasa jawa ini disebut rumangsan). Yang menjadi pertanyaan, apa yang diperlukan Hanny dan ibunya supaya dapat lepas dari masalahnya? (Dikutip dari makalah Teologi Kontekstual ; Bp. Claudius Budianto, M,Si)
Contoh yang lain yang lebih sempurna ialah kasus perempuan samaria yang hendak dilempari oleh orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat dalam Yohanes 8:1-11.  2000 tahun yang lalu, beberapa ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi datang kepada Yesus dan murid-murid-Nya yang sedang berkemah di bukit Zaitun dan membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau? Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan."
Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang. Itulah yang Yesus lakukan kepada seorang perempuan berzinah! Dia tidak ikut melempari perempuan itu dengan batu seperti apa yang tertulis di ajaran yang berlaku saat itu, tapi justru menunjukkan kasih-Nya. Dari cerita ini dapat kita ambil sebuah pembelajaran yang sangat baik mengenai cara Tuhan Yesus dalam berfikir. Yesus tidak berpikir seperti orang-orang farisi pada umumnya (berpikir negative) namun Dia memilih umtuk berpikir positif. Demikian juga halnya dengan seorang pemimpin (Hamba Tuhan), dalam kepemimpinannya. Tentunya sebagai seorang hamba Tuhan (Gembala siding) yang memimpin anggota jemaatnya, tidak jarang menghadapi hal yang serupa dengan kasus diatas. Tentunya sebagai seorang pemimpin harus memiliki cara berpikir seperti Yesus (berpikir Positif).

E.     Bagaimanakah bentuk/tindakan Gembala Sidang Yang berpikir positif

Sebagai acuan, Penulis mengambil beberapa contoh berpikir positif  yang yang dilakukan oleh Yesus Saat menghadapi kasus seorang perempuan yang  kedapatan melakukan perzinahan ( Yoh 7 : 53 – 8 : 1 – 11).
1.      Tidak menghakimi
Tugas seorang gembala sidang bukanlah untuk menghakimi anggota jemaat yang dipimpinnya. Akan tetapi, seorang gembala sidang harus berpikir dan bertidak seperti Tuhan Yesus.
2.      Membebaskan dari masalah (Memberi Solusi)
Seorang gembala sidang harus mampu memberikan solusi yang terbaik bagi jemaat yang terlibat dalam kasus perzinahan.
3.      Berpikir Bijaksana (Berhikmat)
Berpikir yang bijaksana adalah berpikir yang mampu seimbang dalam mengatasi masalah tersebut. dalam cerita seorang perempuan yang berzinah tersebut, pemikiran Yesus yang bijaksana adalah Yesus tidak mendukung ataupun menjatuhkan salah satu pihak dari ahli taurat maupun seorang perempuan tersebut.






F.     Mengapa Seorang Hamba Tuhan Perlu  Berpikir Positif
Sikap mencerminkan kepribadian seseorang, dan pikiran memberi peran yang besar terhadap sikap seseorang. Itulah mengapa berpikir positif membuat perbedaan besar dalam hidup seseorang. Sikap yang baik dimulai dengan berpikir positif. Berpikir positif memiliki peran penting dalam pembentukkan diri tiap individu.[6]  Selain untuk menolong orang yang sedang menghadapi kasus perzinahan, ada manfaat lain dari berpikir positif.
Berikut ini beberapa manfaat dari berpikit positif :
1.      Mengatasi stres
Berpikir positif membantu mengatasi situasi stres, mengabaikan pikiran negatif, mengganti pikiran pesimis menjadi optimis, mengurangi kecemasan dan mengurangi stres. Ketika mengembangkan sikap positif, kita bisa mengontrol hidup dengan baik
2.      Menjadi lebih sehat
Pikiran kita secara langsung mempengaruhi tubuh dan bagaimana cara bekerjanya. Ketika kita mengganti pikiran negatif dengan ketenangan, kepercayaan dan kedamaian, bukannya dengan kebencian, kecemasan, dan kekhawatiran, maka kita akan merasakan kesejahteraan. Dan ini berarti kita tidak mengalami gangguan saat tidur, tidak merasakan ketegangan otot, kecemasan, dan kelelahan. Orang-orang yang berpikir negatif lebih mudah terkena depresi
3.      Percaya diri
Dengan berpikir positif, maka kita lebih percaya diri dan tidak suka  menjadi orang lain. Jika tidak percaya diri, kita tidak akan pernah mendapatkan kehidupan yang lebih baik
4.      Bisa mengambil keputusan yang benar
Berpikir positif mencegah kita memilih keputusan yang salah atau melakukan hal yang bodoh yang kemudian menjadi penyesalan. Berpikir positif membuat kita  memilih keputusan dengan cepat.
5.      Meningkatkan fokus
Menggunakan pikiran positif membantu untuk lebih fokus saat menghadapi masalah. Berpikir negatif akan membuang-buang waktu dan energi
6.      Bisa mengatur waktu lebih baik
Dengan meningkatnya fokus serta kemampuan membuat keputusan yang lebih baik, kehidupan kita akan lebih terorganisir. Ini akan membantu dalam mendapatkan lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan orang yang kita cintai

7.      Lebih sukses dalam hidup
Sikap positif tak hanya bisa meningkatkan fokus dan lebih bisa mengatur waktu dengan baik, tetapi mengarahkan kita pada kebahagian dan keberhasilan saat mengubah hidup
8.      Memiliki banyak teman
Ketika berpikir positif, kita akan menarik perhatian orang-orang dan ketika orang-orang tersebut dekat dengan kita, mereka akan merasa nyaman
9.      Menjadi pemberani
Ketakutan berasal dari pikiran negatif. Menjadi pemikir positif menghilangkan rasa takut. Keberanian berasal dari kenyataan bahwa ketika tetap positif kita akan tahu bahwa apapun yang terjadi dalam hidup, kita dapat menghadapinya
10.  Hidup lebih bahagia
Percaya diri merupakan suatu fakta bahwa kita bahagia menjadi diri sendiri dan tidak mencoba untuk menjadi orang lain. Jika memiliki semangat berpikir positif, kita akan selalu mengantisipasi hidup bahagia, damai, tawa, kesehatan yang baik dan kesuksesan finansial.

BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa Dalam diri seseorang terdapat dua sisi yaitu berpikir positif dan negatif. Berpikir positif adalah meletakkan semua hal yang terjadi pada diri sendiri maupun hubungan dengan orang lain. Memiliki pikiran positif sanagat hebat. Mengapa beripikir positif itu hebat, Berpikir positif memiliki dampak dan pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Saat kita mulai berpikir positif, kekuatan besar datang mengimbangi cara berpikir kita untuk tetap melakukan hal-hal baik dengan cara yang baik. Dengan berpikir positif, kita akan terhindar dari dampak kehidupan yang buruk. 
Selain hal itu, alkitab juga memerintahkan supaya kita berpikir positif, kususnya bagi para pemimpin/gembala sidang. Karena tidak menutup kemungkinan seorang gembala akan mengahapi kasus-kasus seperti ini juga. Oleh sebab itu, sebagaimana Yesus yang telah memberikan contoh yang baik dalam berpikir positif. Dan hal ini pula yang menjadi acuan baik untuk kita, secara kusus bagi para gembala yang menghadapi kasus yang serupa. Jadi, berpikir positif sangat berguna. Selain untuk diri sendiri juga sangat penting dalam menghadapapi sebuah kasus perzinahan.










Daftar Pustaka
_______Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang; Gandum Mas, 2000).
Claudiu Budianto, Makalah Perkuliahan Teologi Kontekstual
_______Diktat Psikologi Umum
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini , Jilid I & II (Jakarta; Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2002)
Hasan Sutant. Inter Linier PB Jilid I & II (Jakarta; LAI, 2006)
Zain-Badudu, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Sinar Harapan, 1994)
Google :
Artikel golgoota_ministry@yahoo.com (Berpikir Positif)
www.http://annida-online.com/artikel-4588-10-keuntungan-berfikir-positif-.html, di unduh pada hari sabtu tanggal 05 mei 2012. Pk 22;00 wib
www.Wikipedia.com/ Bepikir Positif



[1] Diktat Psikologi Umum
[2] Hasan Susanto, Interlinier PB (Jakarta: LAI, 2006) halm 1062
[3] Kamus Bahasa Yunani
[5] Ensiklopedi Alkitab
[6] www.http://annida-online.com/artikel-4588-10-keuntungan-berfikir-positif-.html, di unduh pada hari sabtu tanggal 05 mei 2012. Pk 22;00 wib

IMAN KRISTEN DAN PENGOBATAN ALTERNATIF



IMAN KRISTEN DAN PENGOBATAN ALTERNATIF
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Alkitab dan Kesehatan
Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, dalam kesempurnaan. Allah menghendaki agar umat-Nya memiliki tubuh yang sehat (1 Tes. 5:23; 3 Yoh. 1:2). Bahkan Allah juga berinisiatif memberikan beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk menjaga dan merawat tubuh kita agar tetap sehat.
(a) Allah menetapkan Sabat – agar sesudah kita bekerja 6 hari penuh, kita dapat beristirahat pada hari ketujuh (bagi orang Kristen adalah hari Minggu), di mana pada hari itu kita dapat beribadah kepada Tuhan dan bersitirahat. Dengan istirahat yang cukup, maka tubuh kita sehat untuk memulai kembali kegiatan pada sepekan berikutnya.
(b) Allah menetapkan jenis-jenis makanan kesehatan – dalam Kitab Imamat ada jenis-jenis binatang “haram” dan “halal.” Maksudnya adalah bahwa demi ketaatan dan kesehatan kita, sebaiknya kita mengkonsumsi makanan yang dianjurkan oleh Tuhan sendiri.
(c) Allah menetapkan pola kebersihan – di mana salah satunya adalah sunat. Selain sebagai anda perjanjian antara ALlah dengan umat pilihan-Nya, sunat jug aberfungsi untuk kebersihan bagi kesehatan tubuh kita. Baru-baru ini di Afrika telah diadakan penelitian oleh WHO (World Health Organization – Badan Kesehatan Dunia) bahwa sunat dapat mengurangi kemungkinan terjangkit virus HIV/AIDS sampai 90%.
(d) Allah juga menetapkan pola olahraga – terbukti dengan adanya contoh olahraga (lari estafet) yang digunakan dalam pengertian rohani oleh Rasul Paulus menunjukkan bahwa olahraga menjadi bagian yang penting bagi kesehatan kita (2 Tim. 2:5).
(e) Allah memerintahkan agar hati kita selalu dijaga untuk tetap gembira – suasana hati akan mempengaruhi baik buruknya kesehatan tubuh jasmani kita (Ams. 17:22).

3. Sebab-sebab Timbulnya Penyakit
Berikut ini diberikan garis besar 10 (sepuluh) penyebab mengapa orang bisa sakit menurut Alkitab.
(a)    Ketidaktaatan (Kel. 15:26)
 Ini adalah suatu hukum yang diberikan Allah sendiri kepada umat-Nya. Jika mereka taat,maka penyakit tidak akan menimpa mereka;ketika mereka tidak taat, maka berbagai bentuk penyakit menimpa mereka. Yang harus dilakukan agar sembuh dari sakit adalah mengaku dosa dan memohon pengampunan Tuhan (1 Yoh. 1:9).
(b)   Penyembahan berhala (2 Taw. 21:11,14)
Allah kita adalah Allah yang cemburu. Ia rindu agar manusia hanya menyembah Dia sebagai Allah yang Esa, Pencipta langit dan bumi. Penyembahan berhala merupakan “perzinahan rohani”, yang bisa menyebabkan datangnya berbagai tulah dan sakit penyakit yang berat. Yang dibutuhkan di sini adalah adanya pertobatan untuk kembali kepada Tuhan.
(c)    Pekerjaan Iblis (Ayub 2:7)
Dalam upayanya menjatuhkan iman orang-orang percaya, Iblis bisa mengganggu melalui sakit penyakit, sebagaimana ia telah melakukannya terhadap Ayub yang hidup dalam kesalehan dan takut akan Tuhan. Hanya pemulihan yang dari Tuhan Allah sendiri yang bisa menyembuhkan Ayub.
(d)   Keserakahan (2 Raja 5:20-27)
Tanpa sadar, keserakahan Gehazi telah menyebabkan ia memperoleh penyakit kusta milik Naaman. Ini adalah gambaran seseorang yang karena kesera-kahannya, kemudian mengalami sakit penyakit. Misalnya: Bekerja keras mengejar harta tanpa istirahat yang cukup bisa menyebabkan sakit. Makan makanan yang lezat tanpa kendali juga bisa menyebabkan sakit. Dibutuhkan istirahat yang cukup, dan pemahaman bahwa harta benda bukan tujuan hidup ini yang kemudian harus diberhalakan, melainkan merupakan sarana untuk memuliakan Tuhan. Orang Kristen harus berbeda dalam cara mencari nafkah (Mat. 6:32). Dalam menikmati makanan dibutuhkan kesadaran dan pengendalian diri.
(e)    Pemberontakan (Bil. 12:1,10)
Ketika Miryam memberontak kepada Musa dan mengusiknya, yaitu Musa sebagai hamba Tuhan yang diurapi, yang ditetapkan Tuhan untuk menjadi pemimpin bangsa Israel, maka Miryam mendapat hukuman Tuhan berupa penyakit kusta. Visitor bisa mengingatkan orang yang sakit, apakah ia pernah mengusik orang yang diurapi Tuhan, dan masih memiliki jiwa yang memberontak atas kedaulatan Tuhan. Jika “ya”, maka ia harus mendatangi hamba Tuhan tersebut dan menyelesaikan masalahnya dengan cara yang baik, bukan dengan pemberontakan.
(f)    Lanjut Usia (Maz. 90:10)
Umur manusia yang terus melaju tidak dapat dihindari atau dicegah. Lambat laun manusia bertambah tua. Kulit menjadi keriput, gigi tanggal, rambut memutih, pandangan mata kabur, telinga sulit mendengar, tulang-tulang mengering dan organ-organ tubuh lainnya kurang dapat berfungsi dengan baik. Adalah gejala umum bahwa orang-orang tua menderita sakit. Inilah yang disebut dengan “kesukaran dan penderitaan”. Mereka membutuhkan penghiburan, kekuatan, dan pertolongan. Kadang-kadang ada anggota keluarga yang tidak tahan melihat penderitaan si sakit, sehingga meminta Tuhan segera memanggil pulang ke rumah Bapa. Kita dapat berdoa agar Tuhan menguatkan dia dalam penderitaan sakitnya, tetapi hal mati atau hidup tetap di tangan Tuhan. Praktek euthanasia (mercy killing), yaitu mematikan seseorang agar tidak terlalu menderita, sama sekali tidak dapat dibenarkan. Sementara ada kesempatan dan biaya untuk mengobatinya, tetap harus diusahakan. Ingat janji Tuhan, bahwa Ia tetap menggendong orang-orang tua (Maz. 71:18). Perlu diperhatikan juga kalau-kalau di masa muda mereka pernah dipasangi susuk atau ikatan kuasa gelap lainnya, sehingga menjadi sangat menderita menjelang kematiannya. Ia harus dilepaskan dulu dari semua ikatan itu.
(g)   Kebencian dan Kepahitan (Ul. 7:15)
Penyakit yang disebabkan oleh kebencian dan kepahitan, atau penyakit yang timbul karena tekanan dalam pikiran disebut dengan istilah “psikosomatis”. Penyakit jenis ini sering sulit dideteksi secara medis. Hanya ketika kebencian dan kepahitan hatinya diselesaikan, serta beban pikirannya diserahkan kepada Tuhan (Mat. 11:28), maka dengan sendirinya penyakit itu pun sirna.
(h)   Kebimbangan (Kisah 20:1-12)
Ada orang-orang yang berada di posisi seperti Eutikhus, yaitu berada di tengah-tengah antara mendengarkan firman Allah yang disampaikan oleh hamba Tuhan dengan dunia luar. Eutikhus jatuh dan mati. Hanya oleh kemurahan Tuhan saja, ia dibangkitkan kembali. Mereka mendengarkan firman Tuhan setiap hari Minggu, tetapi juga mendengarkan berbagai berita dalam dunia ini sehingga segala informasi itu menghasilkan kekuatiran yang menggerogoti tubuhnya. Firman Tuhan yang bagaikan benih itu dihimpit oleh semak duri kekuatiran dan kebimbangan (Luk. 8:14). Misalnya, peristiwa Mei 1998 yang bergolak di Ibukota telah menyebabkan beberapa anak Tuhan di daerah mengalami sakit stroke, karena mereka melihat dan mendengar berita kerusuhan itu melalui surat kabar dan televisi. Mereka kuatir kalau-kalau akan merembet ke kota tempat tinggalnya. Kepada orang yang bimbang ini, para visitor harus kembali membuka wawasan tentang janji Allah yang bersifat “ya” dan “amin” itu. Allah adalah Yehovah Jireh, yaitu Tuhan yang menyediakan segala kebutuhan anak-anak-Nya (Mat. 6:33).
(i)     Beban Pelayanan (Daniel 8:27)
Ada orang yang dipakai Tuhan secara luar biasa seperti Daniel. Tuhan mengaruniakan berbagai penglihatan tentang masa depan dunia ini, termasuk masa depan bangsa Israel sendiri. Penglihatan yang dahsyat itu telah membuat Daniel jatuh sakit beberapa hari lamanya. Sakit ini merupakan akibat dari beban pelayanan yang ada di dalam hatinya. Sakit seperti ini, menurut Rasul Paulus adalah seperti orang yang sedang “sakit bersalin”, yaitu memikirkan pekerjaan Tuhan yang dipercayakan Tuhan kepadanya untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Memang dilihat dari satu sisi, nampaknya sakit semacam ini tidak perlu menimpa anak-anak Tuhan yang memiliki beban pelayanan. Bukankah Tuhan sendiri yang akan membela dan menyempurnakan pekerjaan-Nya? Namun dari sisi lain, ini adalah “sakit positif”, karena selalu ada pergumulan dalam pelayanan yang bisa menyebabkan kita sakit, tetapi di akhir semuanya, Tuhan menyatakan kuasa-Nya, dan kita pun dipulihkan.
(j)     Pembawaan Lahir (1 Tim. 5:23)
Nampaknya Timotius memiliki kelemahan tubuh sejak kecil, yang diwarisi dari orang tuanya. Ia punya pencernaan yang sering terganggu dan tubuh yang sering sakit-sakitan. Namun itu tidak mematahkan semangatnya untuk tetap setia dan gigih dalam melayani Tuhan. Dibutuhkan adanya “tambahan anggur” sedikit, yaitu meminum obat-obatan agar kelemahan tubuh bawaan itu tidak sampai mengganggu pekerjaan Tuhan.
(k)   Bagi Kemuliaan Tuhan (Yoh. 9:1-3)
Bagaimana Allah dapat menyatakan kuasa mukjizat-Nya, jika tidak ada orang yang sakit. Sakit-penyakit belum tentu disebabkan oleh adanya dosa, atau akibat dosa warisan, sebagaimana anggapan para murid Yesus. Justru dari sakit-penyakit itulah Tuhan menyata-kan kemuliaan-Nya, dan banyak orang menjadi percaya.
4. Cara-cara penyembuhan
Alkitab juga menyebutkan beberapa cara penyembuhan dan pemulihan dari penyakit.
(a)    Secara preventif 
Yaitu cara pencegahan dengan mengatur pola kerja, istirahat, makan, dan olehraga; sebaiknya kontrol kesehatan minimal setahun sekali.
(b)   Secara kuratif
Yaitu cara penyembuhan yang bisa diperoleh melalui mukjizat(Mrk. 1:34), minum obat (Yer. 30:17), dan pengobatan medis (dulu tabib, sekarang dokter – Mat. 9:12).
5. Definisi Pengobatan Alternatif
Pengobatan alternatif merupakan bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat, atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern (pelayanan kedokteran standar) dan dipergunakan sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan kedokteran modern tersebut.
6. Jenis-jenis Pengobatan Alternatif
Jenis-jenis pengobatan ini dibagi dalam 3 kelompok besar yaitu :
(a) Terapi Energi yang meliputi:
Akupuntur
Akupresur
Shiatsu
Do-in
Shaolin
Qigong
T’ai chi ch’uan
Yoga
Meditasi
Terapi Polaritas
Refleksiologi
Ayurveda
Reiki
Metode Bowen
Metamorphic Technique
Terapi tumpang tangan
(b) Terapi Fisik yang meliputi
Masase
Aromaterapi
Osteopati
Chiropractic
Kinesiology0Rolfing
Hellework
Feldenkrais Method
Teknik Alexander
Treger Work
Zero Balancing
Teknik Relaksasi
Hidroterapi
Flotation Therapy
Metode Bates


(c) Terapi pikiran dan spiritual yang meliputi:
Psikoterapy
Psikoanalitik
Terapi Kognitif
Terapi Humanistik
Terapi Keluarga
Terapi Kelompok
Terapi Autogenik
Biofeedback
Visualisasi
Hipnoterapy
Dreamwork
Terapi Warna
Terapi Musik
Terapi Suara
Terapi Seni
Terapi Cahaya
Biorhytms
Terapi Dance Movement


Dalam sistem pelayanan kesehatan di Inggris, jenis pengobatan alternatif ini dibagi menjadi 3 kelompok besar.
(a) Kelompok pertama – kelompok yang paling terorganisasi dan teratur , seperti: akupuntur, chiropractic, pengobatan dengan herbal, homeopati, osteopati. Pengobatan alternatif yang masuk dalam kelompok ini mempunyai dasar penelitian.
(b) Kelompok kedua – kelompok pengobatan alternatif yang membutuhkan penelitian lebih lanjut, namun sudah digunakan sebagai pelengkap dalam sistem pelayanan kesehatan, seperti: hipnoterapi dan aromaterapi.
(c) Kelompok ketiga – kelompok pengobatan alternatif yang belum mempunyai data sama sekali, seperti: terapi dengan kristal dan pendulum.
7. Sikap Masyarakat Umum
Beberapa hal yang dapat memberikan kesimpulan yang salah dari satu bahan/alat yang sebenarnya tidak mempunyai efek namun seolah-olah memberikan efek penyembuhan adalah sebagai berikut:
(a) Beberapa penyakit secara alami dalam kondisi tubuh yang baik dapat sembuh sendiri meskipun tanpa pemberian obat-obatan. Sehingga untuk menyimpulkan suatu terapi memang bekerja harus didukung oleh data-data persentase pasien yang berhasil diobati lebih banyak dibandingkan dengan tanpa intervensi terapi.
(b) Beberapa penyakit mempunyai siklus tertentu. Sebagai contoh arthritis,multiple sklerosis , asma, alergi, migraine, dan lain-lain yang tidak mengejutkan pula sang pasien datang pada saat memang penyakitnya sedang pada siklus perbaikan.
(c) Efek placebo. Banyak dari pengobat alternatif membuat kesan setiap penyakit dapat disembuhkan sehingga memberikan efek psikologis bagi pasiennya. Sebagai contoh adalah penanganan nyeri kronik pada pasien seringkali nyerinya berkurang dengan pendekatan psikologis tanpa menyentuh faktor patologi yang mendasari nyeri terjadinya tersebut.
(d) Remisi spontan. Mengenai efek remisi spontan ini masih belum dapat dipahami benar mekanismenya. Seperti pernah dilaporkan seorang onkologis adanya 12 kasus remisi spontan penyakit dari 6000 kasus yang ditanganinya. Sehingga bila seorang pengobat alternatif menyembuhkan satu penyakit yang sulit untuk disembuhkan sebaiknya pula mencamtumkan berapa persentase kesembuhan dari jenis penyakit yang sama yang pernah ditanganinya.
(e) Psikosomatis. Banyak pasien dengan gejala ini datang berobat ke dokter dikatakan tidak ada penyakit namun akhirnya dia datang ke pengobat alternatif dan dikatakan memang benar menderita penyakit dan jika pada akhirnya “ kesembuhan “terjadi pasien pun makin yakin ia memang menderita penyakit.
(f) Praktisi pengobatan seringkali pula mempunyai sifat antusias dan kepribadian yang karismatik yang juga mempengaruhi dari sisi psikologis pasien.
Selain daripada itu adanya stereotypes yang ada di masyarakat sehingga menimbulkan hal yang kontraproduktif dalam pelayanan kesehatan seperti:
1)      Masyarakat menganggap bahwa pengobatan tradisional bersifat holistik sedangkan pengobatan modern hanya melihat penyakit saja.
2)      Pengobat tradisional biasanya yang dituakan, sangat dihormati, dan karena itu memegang peranan penting pada pelayanan kesehatan primer.
3)      Adanya budaya dalam masyarakat yang masih membuat dikotomi penyakit ke dalam dua jenis yaitu : penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan oleh dokter dengan cepat dan Penyakit-penyakit ‘ tradisional’ yang tidak dapat disembuhkan oleh dokter.
4)      Dokter sendiri kurang memahami mengenai pengobatan tradisional sehingga adanya kesulitan untuk mendiskusikan dengan pasien yang membutuhkan informasi yang sebenarnya.
8. Sikap Iman Kristiani
Dasar dalam menentukan sikap iman Kristiani terhadap pelbagai pengobatan alternatif diperoleh dengan mengajukan kepada diri sendiri beberapa pertanyaan penting berikut ini.
8.1. Apakah pengobatan itu berkaitan dengan agama atau kepercayaan tertentu,   perdukunan, paranormal, dan sebagainya?
8.2. Apakah pengobatan itu berkaitan dengan paham (isme) tertentu, seperti animisme, dinamisme, panteisme, kebatinan, dan sebagainya?
8.3. Apakah pengobatan itu telah direkomendasikan oleh dokter untuk bisa dilakukan?
8.4. Apakah pengobatan itu tidak menimbulkan side effect terhadap organ tubuh lainnya?
Atas dasar jawaban terhadap pelbagai pertanyaan di atas, maka beberapa sikap yang bisa diambil adalah:
(a) Menentang dan menolak dengan tegas penggunaan bahan dan cara pengobatan yang bertentangan dengan firman Tuhan. seperti: Yoga, Reiki, Fengshui, dan kelompok III di atas.
(b) Menggunakan bahan dan cara pengobatan yang sesuai dengan firman Tuhan, seperti: pengobatan medis modern, homeotherapy, aromatherapy, music therapy, accupuncture, dan kelompok I dan II.
(c) Mengkonsultasikannya dengan hamab Tuhan setempat.
(d) Tetap beriman kepada kuasa Tuhan yang tidak berubah, dan bukan pada bahan atau cara pengobatan itu. Jika Tuhan memang hendak menjamah dan menyembuhkan kita, maka tidak ada yang mustahil bagi-Nya.
(e) Tetap beriman kepada Tuhan, kalau pun tubuh ini menderita karena sakit yang tak kunjung sembuh. Di dalam keadaan itu tentu Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi-Nya.
Melihat bahwa keselamatan jiwa tetap jauh lebih penting dari pada kesembuhan jasmani. Adalah lebih baik dengan tubuh jasamani sakit tetapi kemudian memperoleh kehidupan yang kekal dari pada tubuh sehat karena bantuan kuasa kegelapan tetapi jiwa binasa.

Dari berbagai sumber dihimpun oleh : Pdt. Drs. Petrus F. Setiadarma, MDiv.