BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
belakang masalah
Mungkin
saat ini kita sudah tidak asing dengan kata perzinahan. Beberapa saat yang lalu
dunia intertaiment di Indonesia di hebohkan dengan kemunculan video panas.
Karena diduga didalam video tersebut adalah salah penyanyi terkenal di
Indonesia. Setelah video ini beredar, tidak sedikit orang yang menjadi hakim
atas kejadian tersebut. mungkin bisa jadi diantara orang yang menghakimi
tersebut adalah seorang hamba Tuhan (gembala sidang). Hal ini dikarenakan pola
pikir manusia yang berbeda-beda, ada yang berpikir positif dan ada pula yang
berpikir negative
Berpikir positif sangat perlu
dimiliki oleh semua orang, terlebih lagi seorang pemimpin. Dalam hal ini yang
lebih ditekankan bagi pemimpin Kristen/gembala sidang. Karena menjadi seorang
gembala sidang, tidak jarang akan menhadapi masalah dalam pelayanan kususnya
dalam hal perzinahan seperti kasus diatas. Oleh sebab itu seorang pemimpin
Kristen/Gembala Sidang perlu memiliki cara atau bentuk berpikir positif dalam
menghadapi masalah perzinahan tersebut. Dalam paper ini penulis mencoba
berusaha untuk memaparkan cara berpikir positif seorang Gembala Sidang dalam
menghadapi jemaat yang melakukan perzinahan.
2.
Alasan
pemilihan judul
Karena
dalam kepemimpian seorang Gembala Sidang dalam sebuah gereja dituntut untuk
menjadi pemimpin yang benar – benar dapat menjadi solusi bagi setiap persoalan
dalam jemaat. Khususnya untuk memberi solusi bagi sebuah kasus perzinahan yang besar
kemungkinan juga terjadi pada anggota jemaat yang dipimpinnya. Akan tetapi,
banyak hamba Tuhan khususnya gembala sidang yang tidak berpikir positif dalam
menyelesaikan masalah tersebut. Jadi, alasan penulis memilih judul adalah
supaya setiap hamba Tuhan khususnya gembala siding dapat memiliki pemikiran yang
positif dalam menghadapi kasus
Perzinahan.
3.
Batasan
masalah
Penulis
membatasi masalah dalam penulisan paper ini yakni
CARA/BENTUK
BERPIKIR GEMBALA SIDANG DALAM MENGHADAPI JEMAAT YANG MELAKUKAN PERZINAHAN (BERPIKIR
POSITIF)
\
BAB II
CARA/BENTUK
BERPIKIR GEMBALA SIDANG DALAM MENGHADAPI JEMAAT YANG MELAKUKAN PERZINAHAN
(BERPIKIR
POSITIF)
A.
Pengertian
Berpikir Positif
Dalam diri seseorang terdapat dua
sisi yaitu berpikir positif dan negatif.[1]
Berpikir positif adalah meletakkan semua hal yang terjadi pada diri sendiri
maupun hubungan dengan orang lain. Mengapa beripikir positif itu hebat, Berpikir
positif memiliki dampak dan pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Saat kita
mulai berpikir positif, kekuatan besar datang mengimbangi cara berpikir kita
untuk tetap melakukan hal-hal baik dengan cara yang baik. Dengan berpikir
positif, kita akan terhindar dari dampak kehidupan yang buruk.
B.
Apa Kata Alkitab Tentang Hal
Berpikir
Didalam Alkitab juga tidak sedikit
berbicara mengenai hal berpikir. Salah satunya ialaha didalam Fil 4:8-9.
Didalam ayat ini membahas kurang lebih 8 hal ; berpikir benar, memikirkan hal
yang mulia, hal adil, hal yang suci, hal yang manis, hal yang sedap didengar,
hal kebajikan, hal yang patut dipuji. Dengan kata lain ayat inipun sedang
memberi perintah supaya kita semua berpikir positif.
Selain itu hal yang perlu dimasukkan
kedalam pikiran ialah (hal yang benar) bahasa Yunani ; ALETHEIA[2].
Kata pikirkanlah dalam bahasa Yunani adalah LOGIZESTHE dan kata inia ada dalam
bentuk present imperative (kata perintah dalam bentuk present/sekarang).[3]
Jadi ternyata jika pikiran kita benar (positif), maka hidup kita juga akan
mendapatkan hal2 yang benar.
C.
Pengertian
Hamba Tuhan / Gembala sidang
Menurut
Radikson Samosir, Hamba Tuhan adalah orang yang taat melakukan perintah Tuhan
dalam hidupnya sehari – hari, mengenal Tuhan secara pribadi, doa – doanya
mempunyai kuasa, sehingga apabila ia berdoa, maka sorga segera mengabulkan doa
– doanya.[4]
Menurut
Ensiklopedi Alkitab, Ada dua macam gembala dalam Alkitab. Pertama, orang yg
menggembalakan ternak. Kedua, orang yg mengasuh dan membina manusia, yaitu
gembala yg bersifat ilahi maupun fana. Terhadap keduanya kata pujian atau
celaan adalah sama. Kata Ibrani dalam bentuk partisipium ialah ro'eh, kata
Yunani poimen. Asuhan terhadap sesama makhluk fana bisa bersifat politik atau
rohani. Para raja dan penguasa berulang-ulang disebut gembala oleh Homer dan
penulis-penulis lain di luar Alkitab (Iliad, 1:263, 2:243, dst). Pemakaian cara
demikian dalam kiasan yg lebih mendalam menonjol pada Yeh
34[5].
Jadi, seorang hamba Tuhan (Gembala
sidang) ialah orang yang melayani Tuhan dengan cara memimpin beberapa
orang/jemaat, sebagai bentuk pegabdian terhadap Tuhan yang telah memanggilnya.
D.
Cara/bentuk
berpikir positif Gembala Sidang dalam menghadapi Jemaat yang melakukan
Perzinahan
Untuk
mengetahui apakah seorang gembala sidang yang berpikir positif dalam
menyelesaikan masalah, ada beberapa contoh. Misalnya masalah pribadi, disaat
seseorang mengalami penderitaan terhadap kehidupan sebagai pribadi, dihadapkan
pada perasaan kesal, marah, sedih. Di sinilah seseorang menunjukkan sikap
terhadap sebuah masalah pribadi. Apakah dia memilih untuk berpikir positif atau
negatif. Jika dia memilih berpikir negatif, maka sikapnya akan merasa kesal,
marah dan sedih atas penderitaan yang dia terima. Alhasil kita tidak memecahkan
masalah melainkan memperumit dan tentunya tidak akan bertemu dengan jalan
keluar. Ketika memilih untuk berpikir positif, maka yang terjadi adalah sebuah
penerimaan atas masalah yang kita alami dan merasa harus memperbaiki sesegera
mungkin dengan jalan terbaik. Tidak ada rasa sedih, putus asa di dalamnya.
Dengan sendirinya, kita akan merasa kuat menghadapi derita ataupun cobaan yang
menerpa.
Contoh Kasus : Ibu Trisno (Bukan nama sesungguhnya)
putus harapan menghadapi masa depannya. Hanny (juga bukan nama sebenarnya),
gadis remajanya yang masih duduk di kelas tiga SMP hamil. Tak ada yang mengaku
sebagai ayah si bayi. Ibu sudarmo mengkawatirkan masa depan putrinya, masa
depan bayi yang tidak akan mengenali siapa ayahnya, dan sanksi yang akan
dijatuhkan masyiarakat, karena yang dilakukan hanny sangat mengganggu
keselarasan (Bils. Jawa ; rukun) dengan masyiarakat. Ia sangat malu bila nama
baiknya dan keluarganya akan ternodai. Orang jawa memiliki perasaan yang sangat
mendalam tentang pendapat orang terhadap dirinya (dalam bahasa jawa ini disebut
rumangsan). Yang menjadi pertanyaan,
apa yang diperlukan Hanny dan ibunya supaya dapat lepas dari masalahnya? (Dikutip dari makalah Teologi Kontekstual ;
Bp. Claudius Budianto, M,Si)
Contoh
yang lain yang lebih sempurna ialah kasus perempuan samaria yang hendak
dilempari oleh orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat dalam Yohanes 8:1-11. 2000 tahun yang lalu, beberapa ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi datang kepada Yesus dan murid-murid-Nya yang
sedang berkemah di bukit Zaitun dan membawa kepada-Nya seorang perempuan yang
kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu
berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang
berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari
perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh
sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan
jari-Nya di tanah.Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun
bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu
tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."Lalu
Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang
demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri
dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata
kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang
menghukum engkau? Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan."
Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan
jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang. Itulah yang Yesus lakukan kepada seorang
perempuan berzinah! Dia tidak ikut melempari perempuan itu dengan batu seperti
apa yang tertulis di ajaran yang berlaku saat itu, tapi justru menunjukkan
kasih-Nya. Dari cerita ini dapat kita ambil sebuah pembelajaran yang sangat
baik mengenai cara Tuhan Yesus dalam berfikir. Yesus tidak berpikir seperti
orang-orang farisi pada umumnya (berpikir negative) namun Dia memilih umtuk
berpikir positif. Demikian juga halnya dengan seorang pemimpin (Hamba Tuhan),
dalam kepemimpinannya. Tentunya sebagai seorang hamba Tuhan (Gembala siding)
yang memimpin anggota jemaatnya, tidak jarang menghadapi hal yang serupa dengan
kasus diatas. Tentunya sebagai seorang pemimpin harus memiliki cara berpikir
seperti Yesus (berpikir Positif).
E.
Bagaimanakah
bentuk/tindakan
Gembala Sidang Yang berpikir positif
Sebagai acuan, Penulis mengambil
beberapa contoh berpikir positif yang yang
dilakukan oleh Yesus Saat menghadapi kasus seorang perempuan yang kedapatan melakukan perzinahan ( Yoh 7 : 53 –
8 : 1 – 11).
1.
Tidak
menghakimi
Tugas seorang gembala sidang
bukanlah untuk menghakimi anggota jemaat yang dipimpinnya. Akan tetapi, seorang
gembala sidang harus berpikir dan bertidak seperti Tuhan Yesus.
2.
Membebaskan
dari masalah (Memberi Solusi)
Seorang gembala sidang harus
mampu memberikan solusi yang terbaik bagi jemaat yang terlibat dalam kasus perzinahan.
3.
Berpikir
Bijaksana (Berhikmat)
Berpikir yang bijaksana adalah
berpikir yang mampu seimbang dalam mengatasi masalah tersebut. dalam cerita
seorang perempuan yang berzinah tersebut, pemikiran Yesus yang bijaksana adalah
Yesus tidak mendukung ataupun menjatuhkan salah satu pihak dari ahli taurat
maupun seorang perempuan tersebut.
F.
Mengapa
Seorang Hamba Tuhan Perlu Berpikir Positif
Sikap mencerminkan
kepribadian seseorang, dan pikiran memberi peran yang besar terhadap sikap
seseorang. Itulah mengapa berpikir positif membuat perbedaan besar dalam hidup
seseorang. Sikap yang baik dimulai dengan berpikir positif. Berpikir positif
memiliki peran penting dalam pembentukkan diri tiap individu.[6] Selain untuk menolong orang yang
sedang menghadapi kasus perzinahan, ada manfaat lain dari berpikir positif.
Berikut ini beberapa manfaat dari
berpikit positif :
1. Mengatasi stres
Berpikir
positif membantu mengatasi situasi stres, mengabaikan pikiran negatif,
mengganti pikiran pesimis menjadi optimis, mengurangi kecemasan dan mengurangi
stres. Ketika mengembangkan sikap positif, kita bisa mengontrol hidup dengan
baik
2. Menjadi lebih sehat
Pikiran
kita secara langsung mempengaruhi tubuh dan bagaimana cara bekerjanya. Ketika
kita mengganti pikiran negatif dengan ketenangan, kepercayaan dan kedamaian,
bukannya dengan kebencian, kecemasan, dan kekhawatiran, maka kita akan
merasakan kesejahteraan. Dan ini berarti kita tidak mengalami gangguan saat
tidur, tidak merasakan ketegangan otot, kecemasan, dan kelelahan. Orang-orang
yang berpikir negatif lebih mudah terkena depresi
3.
Percaya diri
Dengan
berpikir positif, maka kita lebih percaya diri dan tidak suka menjadi
orang lain. Jika tidak percaya diri, kita tidak akan pernah mendapatkan
kehidupan yang lebih baik
4.
Bisa mengambil keputusan yang benar
Berpikir
positif mencegah kita memilih keputusan yang salah atau melakukan hal yang
bodoh yang kemudian menjadi penyesalan. Berpikir positif membuat kita
memilih keputusan dengan cepat.
5.
Meningkatkan fokus
Menggunakan
pikiran positif membantu untuk lebih fokus saat menghadapi masalah. Berpikir
negatif akan membuang-buang waktu dan energi
6.
Bisa mengatur waktu lebih baik
Dengan
meningkatnya fokus serta kemampuan membuat keputusan yang lebih baik, kehidupan
kita akan lebih terorganisir. Ini akan membantu dalam mendapatkan lebih banyak
waktu untuk diri sendiri dan orang yang kita cintai
7. Lebih sukses dalam hidup
Sikap
positif tak hanya bisa meningkatkan fokus dan lebih bisa mengatur waktu dengan
baik, tetapi mengarahkan kita pada kebahagian dan keberhasilan saat mengubah
hidup
8.
Memiliki banyak teman
Ketika
berpikir positif, kita akan menarik perhatian orang-orang dan ketika
orang-orang tersebut dekat dengan kita, mereka akan merasa nyaman
9. Menjadi pemberani
Ketakutan
berasal dari pikiran negatif. Menjadi pemikir positif menghilangkan rasa takut.
Keberanian berasal dari kenyataan bahwa ketika tetap positif kita akan tahu
bahwa apapun yang terjadi dalam hidup, kita dapat menghadapinya
10.
Hidup lebih bahagia
Percaya
diri merupakan suatu fakta bahwa kita bahagia menjadi diri sendiri dan tidak
mencoba untuk menjadi orang lain. Jika memiliki semangat berpikir positif, kita
akan selalu mengantisipasi hidup bahagia, damai, tawa, kesehatan yang baik dan
kesuksesan finansial.
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian diatas, maka dapat kita
simpulkan bahwa Dalam diri seseorang terdapat dua sisi yaitu berpikir positif
dan negatif. Berpikir positif adalah meletakkan semua hal yang terjadi pada
diri sendiri maupun hubungan dengan orang lain. Memiliki pikiran positif
sanagat hebat. Mengapa beripikir positif itu hebat, Berpikir positif
memiliki dampak dan pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Saat kita mulai
berpikir positif, kekuatan besar datang mengimbangi cara berpikir kita untuk
tetap melakukan hal-hal baik dengan cara yang baik. Dengan berpikir positif,
kita akan terhindar dari dampak kehidupan yang buruk.
Selain hal itu, alkitab juga
memerintahkan supaya kita berpikir positif, kususnya bagi para pemimpin/gembala
sidang. Karena tidak menutup kemungkinan seorang gembala akan mengahapi
kasus-kasus seperti ini juga. Oleh sebab itu, sebagaimana Yesus yang telah
memberikan contoh yang baik dalam berpikir positif. Dan hal ini pula yang
menjadi acuan baik untuk kita, secara kusus bagi para gembala yang menghadapi
kasus yang serupa. Jadi, berpikir positif sangat berguna. Selain untuk diri
sendiri juga sangat penting dalam menghadapapi sebuah kasus perzinahan.
Daftar Pustaka
_______Alkitab
Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang; Gandum Mas, 2000).
Claudiu
Budianto, Makalah Perkuliahan Teologi Kontekstual
_______Diktat
Psikologi Umum
Ensiklopedi
Alkitab Masa Kini , Jilid I & II (Jakarta; Yayasan Komunikasi Bina
Kasih/OMF, 2002)
Hasan
Sutant. Inter Linier PB Jilid I & II (Jakarta; LAI, 2006)
Zain-Badudu,
Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Sinar Harapan, 1994)
Google
:
www.http://annida-online.com/artikel-4588-10-keuntungan-berfikir-positif-.html, di unduh pada hari sabtu tanggal 05 mei 2012.
Pk 22;00 wib
www.Wikipedia.com/ Bepikir
Positif